Siapa diantara Anda yang tak mengenal menara jam yang terletak di Gedung Parlemen di
Westminster, London, Inggris Raya? Hmm pasti semua sudah tahu kan?! Bangunan ini merupakan menara jam terbesar kedua di dunia. Jam yang terletak di timur laut dari rumah Parlemen di Westminster, London. Jika di Indonesia terdapat Jam Gadang yang berlokasi di Sumatera Barat dengan sejuta pesona arsitektur dan sejarah dibalik ceritanya, Jam Big Ben ini memiliki nama kecil yakni lonceng yang terletak di dalamnya berupa Great Bell dan kini dinamakan The Tower of Big Ben. Menara ini dibangun sebagai bagian dari rencana pembangunan istana baru oleh Charles Barry, setelah Istana Westminster yang telah lama hancur akibat kebakaran pada malam 22 Oktober 1834.
Tepat pada hari perayaan 60 tahun Ratu Elizabeth naik tahta kerajaan Inggris awal Juni kemarin, menara jam Big Ben yang terletak di gedung parlemen Inggris dan juga merupakan simbol kota London rencananya akan berganti nama menjadi Elizabeth Tower. Pengumuman perubahan nama menara tersebut disampaikan oleh parlemen Inggris untuk menghargai dan menghormati jasa Ratu Elizabeth yang kini sudah berumur 86 tahun selama memerintah Inggris. Bagi kamu yang belum tahu mengenai sejarah berdirinya menara Big Ben, berikut ini sejarah singkat berdirinya menara tersebut.
Big Ben merupakan nama sebuah menara jam lonceng yang letaknya berada di timur gedung parlemen Westminster di London, Inggris. Big Bendikenal luas dunia karena menjadi menara jam berbentuk segi empat terbesar kedua setelah menara jam Allen Bradley di Wisconsin, Amerika Serikat. Nama Big Ben sendiri diambil dari nama kecil lonceng yang berada di dalam menara atau yang disebut dengan Great Bell. Nama lain dari menara Big Ben adalah The Tower of Big Ben dan menara Santo Stephen. Sebelumnya warga London saat itu pernah mengusulkan untuk mengganti nama Big Ben menjadi Victoria.Pada mulanya menara Big Ben didirikan sebagai awal dari pembangunan istana kerajaan yang baru oleh Charles Barry pada 10 April 1858, karena istana Westminster yang lama telah luluh lantah akibat kebakaran pada 22 Oktober 1834. Dengan tinggi menara mencapai 96 meter, mempunyai 4 sisi, didesain dengan gaya Gothic Victoria dan puncak menara ditopang oleh rangka besi yang sangat kuat.. Walaupun sempat dikabarkan berhenti berdetak beberapa kali akibat dari perubahan cuaca serta kerusakan teknis, namun sampai saat ini Big Ben masih terawat dengan baik dan dibersihkan setiap 5 tahun sekali. Tapi karena efek pergeseran tanah di sekitar gedung parlemen Westminster, menara ini setiap tahunnya sedikit mengalami kemiringan 220 milimeter ke arah barat laut.Jam dalam menara Big Ben sangat besar diletakkan dalam kerangka besi selebar 23 meter dan didesain khusus oleh seorang arsitek bernama Augustus Pugin. Augustus sengaja tidak memasang bel pada menara ini, sebagai gantinya hanya diletakkan sebuah lonceng di dalamnya yang seluruhnya berlapiskan emas berbobot 14 ton. Kalau diamati, pada bagian bawah jam terdapat tulisan Domine Salvam Fac Reginam Nostram Victoriam Primamyang mengelilingi setiap sisi jam atau dalam bahasa Indonesianya bisa diterjemahkan ‘Ya Tuhan, Lindungilah Ratu Victoria Pertama’.Jam menara Big Ben memang sangat tersohor karena ketepatannya dalam menunjukkan waktu. Pada bagian atas pendulum (bandul) jam, terdapat koin yang diberi nama koin penny. Koin penny berfungsi untuk mengatur waktu dan bisa digunakan mengurangi atau menambah waktu jam. Uniknya, menara Big Ben tidak pernah sekalipun terkena serangan bom di masa perang dunia kedua di tahun 1941. Meskipun pada saat itu kawasan Istana Westminster sempat menjadi bulan-bulanan serangan pasukan Nazi Jerman di bawah pimpinan Adolf Hitler.Tahun 1962, Big Ben terdeteksi mengalami kerusakan akibat musim salju. Jam menjadi lebih lambat akibat salju yang menyelimuti bandul jam. Kerusakan yang terbesar terjadi pada 5 Agustus 1976 dimana bagian lonceng hancur karena termakan usia dan Big Ben terpaksa berhenti hampir selama 9 bulan. Ini disebabkan juga karena faktor musim kemarau yang sangat panjang pada waktu itu. Menara Big Ben sebagai saksi sejarah dan simbol negara Inggris merupakan salah satu contoh bangunan tua yang masih terawat dan mendapat perhatian besar dari pemerintah Inggris. Patut dicontoh oleh pemerintah Indonesia untuk juga menjaga keutuhan bangunan di tanah air terutama yang mempunyai nilai historis tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar